Materi Public Speaking: Opening – Body – Closing
Berbicara namun tidak asal berbicara, dalam public speaking struktur materi kamu harus terdiri dari Opening – body – closing.
Dalam tulisan ini kita akan membahas tentang struktur materi public speaking, mulai dari pembukaan (opening), isi (body), dan penutup (closing).
Sebelumnya, yang perlu ditekankan adalah bahwa semua bagian dari struktur materi public speaking tersebut sama-sama penting. Tidak ada satu bagian yang lebih penting dari bagian lainnya.
Jadi, kita harus pikirkan matang-matang dan persiapkan semua bagiannya dengan baik.
- Opening
- Body
- Sesuai dengan audiens
- Terstruktur
- Dijelaskan dengan baik
- Closing
Mari kita awali pembahasannya dengan pembukaan (opening).
Opening merupakan waktu kita untuk mengakses audiens. Mau atau tidaknya audiens untuk mendengarkan materi kita tergantung dari pembukaan ini.
Jadi ini merupakan titik kritisnya, maka dari itu kita harus memikirkan dengan baik untuk membuka pembicaraan dengan baik dan menarik.
Dalam opening atau pembukaan, setidaknya kita harus memberitahu audiens bahwa topik yang akan kita bahas ini penting bagi mereka. Sampaikan betapa menariknya materi kamu untuk audiens.
Kalau bisa berikan efek kejutan (Hook) agar audiens kaget dan penasaran untuk mendengarkan dan memperhatikan kita lebih lanjut.
Di awal ini, kita harus membangun kredibilitas, kita dapat tunjukkan kepada audiens bahwa kita berbicara di depan untuk tujuan yang baik.
Sebelum opening, alangkah baiknya untuk tidak berbicara dengan terburu-buru. Ketika masuk ke panggung, berdiri di atas mimbar, atau berada di depan mic, kamu bisa memberi jeda terlebih dahulu selama beberapa saat.
Kamu bisa melihat audiens dengan tatapan yang hangat dan berikan senyuman untuk menyapa dan memberi penghormatan kepada audiens. Biarkan perhatian audiens tertuju kepadamu.
Karena kadang di awal audiens belum fokus dan belum memperhatikan kita. Mungkin ada yang sedang membenarkan posisi duduknya, atau sedang mematikan HP terlebih dahulu, bahkan ada yang masih bisik-bisik, dan sebagainya.
Jadi, ambil waktu sebentar namun jangan terlalu lama hanya 3 sampai 5 detik.
Momen ini juga penting untuk kamu bisa menenangkan diri, menarik nafas sejenak, dan berusaha beradaptasi agar nyaman berhadapan dengan audiens kita.
Setelah itu, kamu baru bisa memulai berbicara dan menyampaikan materi dengan tenang.
Jangan lupa dalam sebuah opening, tugas kita adalah untuk meyakinkan audiens bahwa apa yang akan kita sampaikan merupakan hal yang menarik dan penting bagi audiens.
Gimana caranya?
Kamu bisa memulai materi kamu dengan data yang mencengangkan, atau kamu juga bisa memulai dengan cerita yang lucu dan menarik, serta bisa mengawalinya dengan sebuah kutipan.
Seperti yang kita ketahui, intisari pembicaraan atau materi yang kita sampaikan harus memenuhi 3 unsur yaitu:
Jadi, jangan lupa susun materi kamu semenarik mungkin, dapat menggunakan kronologi, sebab akibat, atau berdasarkan sub-topik. Jangan lupa untuk menambahkan data dan pendapat ahli.
Satu lagi, jagan lupa untuk memberikan transisi diantara poin-poin kamu. Jangan loncat-loncat, nanti audiens akan merasa bingung dengan pembahasan materi kamu.
Berikan transisi agar pembicaraan kamu lebih koheren atau sambung menyambung menjadi satu.
Contoh transisi ini kamu bisa menggunakan kata hubung, seperti ‘selanjutnya’ ‘berikutnya’ atau kamu juga bisa menggunakan angka ‘pertama, kedua’ dan seteusnya.
Agar lebih natural, kamu juga bisa memberikan transisi previus. Maksudnya previus disini kamu bisa menginfokan terlebih dahulu di poin berikutnya akan ada apa saja yang akan dibahas.
Selain itu, perhatikan juga ketepatan waktu. Gunakan waktu yang telah disediakan untuk kamu berbicara dengan baik.
Kita harus realistis mengenai waktu, perhitungkan dengan baik waktu yang diberikan dan jangan memaksa untuk membuat materi yang lama dibandingkan waktu yang diberikan.
So, saat mempersiapkan materi jadilah realistis dan jangan sampai overtime.
Terakhir merupakan penutup. Jangan disepelekan, karna ketika kita sudah berbicara panjang lebar di depan audiens, mereka sering kali masih banyak yang bingung tentang materi kita.
Jadi, bantu mereka dengan merangkum apa saja hal penting yang sudah kita sampaikan tadi dengan memberikan closing atau penutup yang power full.
Pertama kamu bisa merangkum poin utama dan berikan kesimpulan secara garis besarnya dari materi kamu agar audiens tidak lupa dengan inti dari pembicaraan kamu.
Kamu juga bisa memberikan sentuhan emosional di penutup ini. Kamu bisa melengkapi closing kamu dengan kata mutiara, pesan, atau harapan kamu untuk audiens agar lebih menyentuh hati audiens.
Terakhir, tentu jangan lupa untuk menyampaikan ucapan terima kasih terutapa kepada audiens karena telah bersedia mendengarkan penjelasan materi kita dari awal hingga akhir.
Itulah tadi pembahasan kita mengenai struktur materi public speaking agar mudah diterima oleh audiens.
Matei public speaking harus disusun dengan baik, mulai dari opening – body – dan closing.
Dalam opening kita harus menamplkan Hook, data, atau fakta yang membuat audiens tertarik untuk mendengarkan materi kita.
Lalu untuk body atau isi pesan, pastikan sesuai dengan audiensnya, terstruktur, dan dijelaskan dengan baik serta tepat waktu.
Terakhir closing, tutuplah pembicaraan kita dengan merangkum point utama, menekankan inti pesan pembicaraan, dan menyampaikan rasa terima kasih.
Pastikan kamu mempersiapkan materi dengan baik dalam setiap penampilan kamu karna apabila kamu gagal mempersiapkan diri berarti kamu sedang mempersiapkan kegagalan.
Gabung dalam percakapan