Melawan Rasa Malas dengan Prinsip “KAIZEN”
Dalam perjalanan menuju produktifitas yang lebih tinggi, sering kali kita dihadapkan pada tantangan rasa malas.
Namun ada sebuah prinsip yang bisa menjadi solusi bagi masalah ini, yaitu prinsip KAIZEN.
Dengan menerapkan prinsip kaizen, kita dapat melawan rasa malas dan mencapai tingkat produktifitas yang lebih baik.
Pada tulisan ini, kita akan membahas cara mengatasi rasa malas dan menghilangkannya dengan menggunakan prinsip kaizen.
Dengan menerapkan prinsip dasar kaizen, kita dapat melawan rasa malas dan meraih kesuksesan yang berkelanjutan.
Pernahkah kamu bertanya ‘apa yang sebenarnya terjadi padamu, setiap kali akan melakukan sesuatu, kamu mengerahkan semua upaya di awal dan setelah itu kamu mulai kehilangan minat seiring dengan berjalannya waktu?’
Kamu mulai menunda-nunda, kamu mulai menambahkan tugas yang seharusnya dapat dikerjakan pada hari ini, namun menjadi hari berikutnya dan akhirnya menyerah.
Namun dengan menerapkan prinsip kaizen kita bisa mengatasi rasa malas tersebut.
Pengertian
Apa sih prinsip kaizen itu?
Prinsip kaizen berasal dari bahasa jepang yang terdiri dari dua kata, yaitu KAI (Ubah) dan ZEN (Baik) yang memiliki arti perbaikan terus-menerus atau perbaikan berkelanjutan.
Konsep ini berfungsi pada ide, bahwa perubahan kecil yang dilakukan secara terus-menerus dapat menghasilkan perbaikan besar seiring dengan berjalannya waktu.
Kaizen pada dasarnya adalah teknik jepang yang juga biasa dikenal dengan ‘prinsip 1 menit’.
Dimana seseorang perlu melakukan suatu aktifitas hanya 1 menit setiap hari pada waktu yang sama.
Prinsip kaizen awalnya diterapkan dalam dunia bisnis dan manufaktur, tetapi dapat dengan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam mengatasi rasa malas.
Prinsip ini pertama kali dikenalkan oleh Masaki Imai, beliau merupakan ahli teori organisasi dan konsultan manajemen Jepang.
Karena pada awalnya prinsip kaizen ini digunakan untuk kemajuan sektor manajemen Jepang.
Cara Penerapan
‘Bagaimana kaizen bisa membantu mengatasi kemalasan dan penundaan?’
Misalkan kamu ingin mengerjakan tugas tertentu selama 30 menit setiap hari, tetapi sangat mungkin bagi kamu untuk gagal dalam beberapa hari.
Alasan dibalik hal itu adalah jumlah waktu yang kamu tetapkan. Sangat sulit untuk melakukan tugas apapun yang tidak kamu minati untuk waktu yang cukup lama.
30 menit itu waktu yang cukup lama untuk melakukan sesuatu yang tidak kamu sukai, tetapi dengan teknik kaizen bahkan untuk orang yang paling malas sekalipun tidak akan terlalu sulit untuk melakukannya.
Karena waktu yang ditetapkan hanya 1 menit untuk melakukan suatu pekerjaan yang dikerjakan setiap hari tanpa jeda.
Contoh seseorang yang tidak suka berolah raga dan akhirnya menunda-nunda.
Tetapi apabila dia mulai berolah raga hanya dalam waktu 1 menit setiap hari pada waktu yang sama, ini bisa menjadi aktifitas yang menarik untuk dilakukan.
Karena waktunya hanya sebentar, apabila dirasa sudah mulai bosan dia bisa berhenti dan memulai olah raga kembali pada hari selanjutnya di waktu yang sama.
Contoh lainnya jika kamu ingin membaca buku, kamu tidak perlu membaca keseluruhan dari buku tersebut. Baca terlebih dulu 1 paragraf, namun dilakukan setiap hari di waktu yang sama.
Atau saat kamu ingin menjadi penulis, kamu tidak perlu berfikir untuk langsung menulis 1 buku terlebih dahulu, itu terlalu besar.
Tetapi tuliskan dahulu monolog diri kamu di setiap paginya atau sore harinya, bisa juga dilakukan saat setiap sebelum tidur.
Pilih waktu yang tepat untuk kamu, dan lakukan kegiatan tersebut setiap hari di waktu yang sama.
Ketika kamu menikmati sesuatu, kamu tidak dapat menahan diri untuk melakukannya hanya sebentar saja.
Kamu pasti akan meningkatkan batas waktu tersebut hari demi hari.
Inilah keajaiban dari kaizen. Aturan 1 menit ini hanya untuk menipu otak kita, jika melakukan hal tersebut tidak lama. Karena apabila waktu nya lama otak kita akan malas dari awal.
Namun jangan berharap apapun ketika baru melakukan dan menerapkan teknik kaizen selama 2 atau 3 kali. Teknik kaizen membutuhkan waktu dan proses yang panjang.
Pesan dari teknik kaizen adalah bahwa tidak ada satu hari pun yang berlalu tanpa perbaikan yang dilakukan pada suatu tugas atau pekerjaan.
Ini artinya penting untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus meskipun hanya dalam skala kecil.
Setiap harinya tidak ada alasan untuk tidak berusaha melakukan perbaikan, bahkan jika hanya dalam bentuk yang kecil atau sederhana.
Dengan menerapkan perbaikan kecil secara konsisten, maka secara bertahap akan terjadi peningkatan yang signifikan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Prinsip ini mendorong kamu untuk mengadopsi sikap proaktif dalam melakukan perbaikan tanpa henti. Baik dalam kehidupan pribadi, profesional, maupun di lingkungan kerja.
Kesimpulan
Kaizen adalah salah satu solusi yang terbukti dapat menghilangkan rasa malas dan penundaan.
Seseorang sangat perlu menggunakan prinsip kaizen dalam kehidupan untuk meningkatkan bebagai hal penting dalam kegiatan sehari-hari.
Orang Jepang terus berlatih kaizen dan mendapatkan hasil yang baik. Ini adalah cara ideal untuk menjalani kehidupan.
Gabung dalam percakapan