Tiga Cara Melawan Malas dan Mulai Disiplin
Mungkin saat ini kamu berada dalam posisi seperti:
‘Bangun tidur, tidur lagi, bangun kesiangan, scroling seharian, mau ngerjain tugas tidak ada motivasi’,
Padahal kamu kemarin bilang kepada dirimu sendiri kalau besok kamu akan produktif yaitu:
‘Bangun pagi, olah raga, mengerjakan tugas tepat waktu, membaca buku, dan melakukan hal-hal produktif lainnya’
Tapi kenapa pada realitanya itu tidak terjadi?
Melawan malas dan membangun disiplin diri
Rasa malas itu memang susah dihilangkan dan yang tidak menyenangkan hal itu tidak bisa kita kontrol.
Tiba-tiba rasa malas muncul tanpa kompromi, walaupun kamu sudah paham bahwa kedisiplinan akan membawa kita pada kesukesan atau suatu tempat yang kita inginkan.
Sebaliknya, rasa malas akan membawa kita ke tempat yang tidak menyenangkan dan membuat kita mengalami pahitnya kegagalan.
Oleh karena itu pada tulisan ini kita akan membahas bagaimana melawan dan meminimalisir rasa malas sehingga kita bisa membentuk kehidupan yang lebih disiplin agar nantinya dapat membawa kita menuju kesuksesan.
Jadi, rasa malas itu bisa kita lawan dengan sikap disiplin. Disiplin dapat didorong oleh 3 poin penting, yaitu:
- Tujuan dan Goals yang spesifik
- Ketahui Konsekuensi
- Memiliki Obsesi
Seperti yang kita tahu, disiplin merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya sendiri dalam mencapai tujuan atau melaksanakan tugas-tugas tertentu.
Dimana hal itu akan melibatkan pengaturan diri, fokus, dan ketekunan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Sebelum kita membahas 3 point utama, ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan untuk melatih kedisiplinan kamu, yaitu:
- Petunjuk dan Pemicu
- Menghindari Distraksi
Cobalah perlihatkan petunjuk dan pemicu yang mampu mendorong kamu melakukan kebiasaan untuk disiplin.
Sebagai contoh kita mengambil kutipan berikut:
Jika kamu ingin minum air putih lebih banyak, isilah beberapa botol air tiap pagi dan taruh di beberapa tempat di sekitar sudut rumah – atomic habits-
Dengan cara ini akan memberikan akses yang mudah untuk minum air putih tanpa perlu mengambilnya ke dapur atau ke tempat minum untuk mengisinya kembali.
Jadi kita sudah dihadapkan pada situasi yang mudah untuk bisa membangun kebiasaan minum air putih lebih banyak.
Cobalah untuk sebisa mungkin menghindari gangguan dan distraksi yang dapat mengganggu fokus kamu dalam bekerja seperti internet, sosial media, atau game.
Agar kamu bisa terbebas dari distraksi tersebut, kamu harus memotong ‘benangnya’ dari awal.
Ketika kamu tidak ingin terdistraksi dari Handphone atau sosial media, hal yang perlu kamu lakukan adalah letakkan Handphone di ruangan lain dari tempat kamu bekerja.
Hal itu bisa membantu kamu untuk tidak terganggu dengan notifikasi-notifikasi yang tidak penting.
Karena kadang ketika kamu menerima notif dari Handphone kamu bisa terdistraksi untuk membuka Hp dalam waktu yang cukup lama sehingga dapat mengganggu fokusmu ketika sedang bekerja atau melakukan sesuatu dan menyia-nyiakan waktu.
Berbicara soal waktu, bisa jadi kita tidak dapat menyelesaikan tugas dengan disiplin, itu bukan karena waktu yang kita miliki.
Itu karena distraksi kita yang terlalu banyak sehingga menyita waktu yang seharusnya kita gunakan untuk melakukan sesuatu.
Dari upaya yang bisa kamu lakukan tersebut, dapat membuat kamu untuk terbiasa disiplin melakukan sesuatu yang harus kamu lakukan.
Selain itu kamu juga harus memiliki 3 poin penting agar dapat disiplin, yaitu:
- Tujuan dan Goals (Spesifik)
- Ketahui Konsekuensi
- Memiliki Obsesi
Coba kamu bayangkan hidup seperti apa yang kamu inginkan?
Hal apa yang ingin kalian capai?
Posisi atau kondisi seperti apa yang ingin kamu dapatkan?
Cukup tulis keinginan atau tujuan kamu itu dan tuliskan juga bagaimana caranya untuk mencapai keinginan tersebut.
Contoh sederhannya, kamu ingin bekerja di luar negeri. Salah satu skill yang harus kamu kuasai adalah bahasa Inggris.
Untuk menguasai bahasa Inggris kamu perlu belajar dan latihan.
Latihan seperti apa yang akan kamu lakukan? Otodidak atau kursus
Apabila kamu memilih otodidak kamu bisa belajar dari youtube dan dari youtube, dan berapa waktu yang akan kamu luangkan setiap harinya untuk belajar otodidak.
Jadi kamu akan berusaha disiplin melakukan kebiasaan belajar bahasa inggris setiap harinya. Karena dengan belajar dan berlatih setiap hari itu akan mampu membawa kamu dapat menguasai bahasa Inggris dan pada akhirnya kamu dapat bekerja di luar negeri.
Semakin spesifik kita menuliskan tujuan atau goals kita maka semakin bagus.
Jika kita sudah memiliki tujuan yang jelas, dan memahami akan kebiasaan aktifitas, ataupun tugas yang harus kita lakukan itu sejalan dengan tujuan yang kita miliki, kemungkinan besar kita akan terdorong untuk melakukannya, seberat apapun rasanya seberat apapun kondisinya.
Hal ini juga dapat membantu kamu untuk mengetahui prioritas dari kegiatan yang harus kita lakukan.
Sehingga ketika kamu dihadapkan pada suatu pilihan, kamu tidak kebingungan dan mampu menentukan pilihan dengan bijak.
Setiap keputusan dan pilihan yang kita ambil pasti akan memberikan konsekuensi, entah konsekuensi baik ataupun konsekuensi buruk.
Yang jelas, konsekuensi tersebut tidak terjadi secara instan.
Identitas kamu muncul dari kebiasaan-kebiasaan yang kamu lakukan. Setiap aksi yang kamu lakukan itu sama seperti dukungan untuk tipe orang seperti apa yang kamu inginkan – atomic habits-
Siapa kamu dan akan menjadi apa kamu dimasa mendatang, atau konsekuensi apa yang akan kamu dapat itu ditentukan dari perilaku dan kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan pada hari ini.
Ketika kamu peduli terhadap konsekuensi apa yang akan kamu dapatkan di masa mendatang dan mampu membayankan apa yang akan terjadi pada diri kamu, setidaknya akan memberikan semangat dan stimulus lebih untuk kamu tidak bermalas-malasan.
Sehingga kamu akan lebih berusaha untuk mendapatkan konsekuensi-konsekuensi baik di masa mendatang untuk diri kamu sendiri.
‘5 tahun penderitaan untuk 50 tahun kebahagiaan, atau 5 tahun kebahagiaan untuk 50 tahun penderitaan’
Ini bukan soal angka 5 tahun atau sekian tahun. Tetapi ini adalah tentang bagaimana kamu bijak dalam memilih keputusan hari ini atau nanti untuk konsekuensi yang akan kamu dapatkan di masa mendatang.
Karena sudah pasti ada sebab dan akibat.
Kamu bisa bertanya pada dirimu sendiri sebenarnya seberapa kuat, seberapa inginnya kamu memiliki sebuah tujuan.
Oleh karena itu, sangan penting untuk mengetahui secara jelas apa tujuan yang benar-benar ingin kamu capai.
Karena dengan obsesi atau keinginan yang sangat kuat terhadap tujuan, bisa jadi kamu tidak membutuhkan tips atau trik apapun untuk membangun kedisiplinan kamu.
Kamu akan dengan mudah untuk bisa bekerja keras dan melakukan apapun untuk bisa mencapai tujuan itu.
Tidak peduli seberapa lelahnya dan seberapa pahitnya, dengan obsesi kamu bisa melakukan segalanya.
Jadi, bukan hanya sekadar keinginan tetapi keinginan yang disertai dengan pengorbanan dan dedikasi untuk mencapai tujuan itu.
‘belajar itu capek, tapi diremehkan orang lain karena kurang berpengetahuan juga capek’
‘Olahraga itu capek, jaga pola makan juga capek, tapi dibully dan dihina karena obesitas itu juga capek’
‘Berjuang untuk mencapai mimpi itu capek tapi penyesalan karena tidak pernah mencoba juga pasti akan membuat hati kita capek’
‘Tinggal capek mana yang kita pilih. Capek yang membuat kita berkembang atau capek yang membuat kita diam di tempat’
Jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu hanya untuk bermalas-malasan, karena khawatirnya nanti akan ada penyesalan. Seperti yang kita tahu bahwa penyesalan terjadi di belakang.
Gabung dalam percakapan