5 Tanda Depresi pada Usia Remaja
Depresi merupakan penyakit mental yang sangat umum pada remaja, sekitar 20% remaja mengalami depresi sebelum mereka mencapai usia dewasa.
Itu merupakan statistik yang mengkhawatirkan. Namun beberapa orang dewasa tidak menyadari bahwa depresi dapat mempengaruhi anak-anak dan remaja.
Banyak dari mereka bertanya..
‘Apa yang membuat kamu merasa tertekan?’
Tampaknya banyak orang tidak mengerti bahwa penyakit mental tidak membedakan usia dan keadaan.
Depresi tidak hanya mempengaruhi orang dewasa saja, anak-anak dan remaja juga bisa mengalami depresi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hampir 1 dari 4 anak muda akan mengalami depresi sebelum mereka berusia 19 tahun.
Penting untuk mendapatkan bantuan lebih awal jika kamu berpikir anak remaja kamu akan mengalami depresi.
Semakin lama berlangsung, semakin besar kemungkinan akan mengganggu kehidupan anak kamu dan berubah menjadi masalah jangka panjang.
Jadi, simaklah 5 cara mengenali depresi pada usia remaja seperti yang dilansir oleh Psyc2go berikut ini:
- Kesedihan yang Terus Menerus
- Mudah Tersinggung dan Tidak Toleransi
- Perasaan Tidak Berdaya
- Meningkatkan Isolasi Sosial
- Tidak Menikmati Hidup
Pertama, suasana hati atau kesedihan yang terjadi secara terus menerus.
Saat kamu beranjak remaja, kamu mungkin akan sangat merasa sedih untuk waktu yang lumayan lama.
Jika kamu merasakan hal ini, seperti hal-hal yang biasanya mengangkat suasana hati kamu namun kini tidak akan membawa kebahagiaan bagi kamu seperti sebelumnya.
Kamu juga akan merasa sedih tanpa alasan tertentu dan akan merasa sulit untuk menghilangkan perasaan tersebut.
Jika seorang remaja terus-menerus merasa sedih, lebih baik bagi mereka untuk bercerita tentang suasana hati yang sedang mereka rasakan.
Yang kedua, menjadi mudah tersinggung dan tidak toleransi terhadap orang lain.
Hal ini merupakan gejala depresi yang sangat umum. Seringkali kamu melihat tempramen yang sangat tidak stabil dan secara tidak sengaja membentak seseorang yang kamu sayangi tanpa alasan yang jelas.
Sering marah, dapat disebut sebagai gejala depresi. Namun jika kamu merasa terdapat perubahan dalam suasana hati kamu, mungkin lebih baik kamu berkonsultasi ke yang lebih ahli.
Ini terjadi mungkin karena beberapa masalah yang terjadi di sekolah, lingkungan keluarga, bahkan di lingkungan kerja.
Yang ketiga, menunjukkan perasaan tidak berdaya.
Seringkali apabila kamu sedang mengalami depresi, kamu akan merasa tidak tenang dan tidak bisa mengendalikan hidup kamu.
Kamu bisa saja merasa benar-benar tak berdaya dan bingung. Merasa bingung adalah hal yang normal bagi seorang remaja karena mereka mengalami perubahan dalam tubuh mereka saat tumbuh menjadi dewasa.
Namun, apabila gejala ini terus berlanjut dan mereka merasa tidak berdaya dengan pikiran mereka sendiri, itu bisa menandakan mereka mengalami depresi di usia remaja.
Jika mereka menunjukkan perasaan tidak berdaya, itu bisa berarti bahwa mereka ingin kamu untuk membantunya.
Jangan takut untuk menjangkau dan membicarakan suasana hati yang sedang dirasakan.
Yang keempat, meningkatkan isolasi sosial.
Ketika kamu merasa tidak nyaman dengan diri sendiri dan suasana hati kamu sedang tidak baik, hal itu dapat menyebabkan isolasi sosial.
Seringkali kamu merasa sangat terpuruk, kamu merasa apabila berada di dekat orang-orang itu sulit karena harus melawan rasa terpuruk kamu dihadapan orang lain.
Hal tersebut bisa menjadi sebuah tekanan mental dan membuat kamu semakin terpuruk hingga akhirnya mengalami depresi.
Apabila kamu melihat seseorang sedang mengisolasi diri dan menjauh dari lingkungan sosial, cobalah untuk berbicara dengan orang tersebut untuk dapat membantunya.
Yang kelima, tidak menikmati hal-hal yang pernah disukai.
Apabila kamu sebelumnya menyukai beragam kegiatan di sekolah seperti grup musik atau olahraga, namun akhir-akhir ini kamu mulai tidak tertarik lagi, itu bisa jadi pertanda bahwa kamu sedang mengalami depresi.
Kamu mungkin bahkan sampai tidak bisa keluar rumah karena merasa hal-hal yang ada diluar sudah tidak menarik bagimu.
Hal ini akan menambah isolasi sosial.
Gejala yang disebutkan diatas bukanlah gejala yang akan dirasakan oleh semua orang. Kamu harus lebih dalam lagi memahami seseorang yang memiliki salah satu gejala diatas agar dapat dengan tepat membantunya.
Jangan ragu untuk pergi ke dokter untuk meminta bantuan apabila kamu merasa membutuhkannya.
Gabung dalam percakapan